Hari ini kita mengulas, Buddhadharma dan Pancavidya.
Terlebih dahulu, kita mengetahui bahwa Buddhadharma diajarkan oleh Shakyamuni Buddha, di jaman Sang Buddha, Buddhisme awal cenderung menolak pancavidya atau pengetahuan umum. Setelah Buddhisme awal terpecah, menjadi sekitar 20 sekte, ada juga yang mengatakan 18 sekte, atau 20 sekian sekte, masing-masing mempunyai pendapat. Kemudian muncul Hinayana dan Mahayana, dan akhirnya berkembang menjadi Buddhisme Tantrayana, yaitu Vajrayana.
Saya lanjutkan pengulasan ‘Sepenuh Hati’.
Meskipun kita adalah bhiksu Tantrayana, namun dalam Alkitab ada sangat banyak materi yang berhubungan dengan bhavana dalam Buddhisme. Sepenuh hati dari Yesus, sama dengan sepenuh hati dan konsentrasi yang disebutkan dalam Amitabha Sutra, sehingga dapat digunakan untuk saling menguatkan. Umat Buddha juga dapat menggunakan Alkitab untuk menegaskan Kitab Buddha, Kitab Buddha juga dapat menegaskan Alkitab.
Hari ini kita mengulas perihal sepenuh hati. Dahulu saya pernah mempelajari Alkitab, memahami perjalanan hidup Yesus Kristus dalam mengabarkan injil. Dia juga membabarkan ajaran-Nya sendiri, serta membimbing murid-murid-Nya.
Kita mengulas Samatavipasyana (Konsep benar akan kesetaraan yang timbul dari perhatian benar). Dalam Buddhisme ada dua konsep yang sangat penting, sebelumnya kita telah mengulas Cheda Sadhana (Merelakan Diri / Persembahan Tubuh), konsep dalam Cheda Sadhana merupakan semangat Bodhisattva, dalam Hinayana diajarkan anatman (tanpa ego), dapat dikatakan anatman adalah merelakan diri.
Kita mengulas Pencerahan dan senioritas. Pencerahan adalah saat bhavana Anda telah mencapai puncaknya, Pencerahan berarti Anda telah sepenuhnya memahami, Mencerahi Batin dan Menyaksikan Buddhata, mengatasi samsara, Mencerahi Tathata semesta, inilah yang disebut Pencerahan.