Hari ini kita mengulas bhajana (kapasitas sadhaka, diumpamakan sebagai bejana / wadah). Menurut saya, bhajana seorang sadhaka berhubungan dengan tumimbal lahir, Buddhisme sendiri juga mengulas tumimbal lahir, ada banyak kehidupan, setiap insan telah berulangkali bertumimbal lahir, memiliki banyak kehidupan. Bagaimana membuktikan tumimbal lahir? Banyak orang yang merasa ingin tahu perihal tumimbal lahir, kemudian mempelajarinya. Ada kalanya melalui pengamatan, Anda bisa membuktikan adanya tumimbal lahir, amatilah alam dengan seksama, setiap hari matahari terbit dari Timur, kemudian terbenam di Barat, siang dan malam terus mengalami ‘tumimbal lahir’, fenomena alam semesta, musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin juga terus bertumimbal lahir. Pengamatan yang lebih sederhana, air laut dan air sungai ada kalanya mengalami pasang, ada kalanya mengalami surut, pasang surutnya air juga merupakan tumimbal lahir. Demikian pula dengan fenomena benda-benda angkasa, lihatlah sembilan planet , tata surya dan komet, menurut pengamatan astronomi, semua bergerak pada orbitnya masing-masing, ini juga tergolong sebuah fenomena tumimbal lahir. Dalam skala besar adalah seluruh benda-benda angkasa, dalam skala kecil adalah tiap-tiap insan, darah Anda sendiri juga sedang mengalami tumimbal lahir, semua fenomena dalam tubuh jasmani Anda juga tergolong sebagai fenomena tumimbal lahir.


Kita lanjutkan pengulasan empat kekeliruan sebelum Pencerahan. Kita telah mengetahui, kekeliruan pertama sebelum pencerahan adalah “Jarak antara Buddha dengan saya terlampau jauh.”, inilah kekeliruan pertama, tidak boleh berpikiran demikian, hendaknya merenungkan “Buddha dan aku adalah manunggal.”. Kekeliruan kedua adalah, “Sifat manusia berbeda dengan Buddhata (Sifat Buddha).”, tidak boleh memiliki pemikiran demikian, hendaknya merenungkan “Sifat manusia pada hakikatnya adalah Sifat Buddha.”, Sakyamuni Buddha juga mengatakan, kita semua tiap-tiap insan memiliki Buddhata, demikianlah yang Beliau katakan saat mencapai Pencerahan. Oleh karena itu, hendaknya kita berpikir bahwasanya sifat kita sendiri adalah Buddhata. Kekeliruan yang ketiga adalah, “Selamanya tidak akan dapat Memahami Batin dan Menjumpai Buddhata.”, pemikiran ini muncul karena tidaklah mudah untuk Memahami Batin dan Menjumpai Buddhata, namun kita tidak boleh menyatakan selamanya tidak akan dapat Tercerahkan dan mencapai Kebuddhaan, pemikiran semacam ini juga merupakan sebuah kekeliruan, Memahami Batin dan Menjumpai Buddhata dapat diraih secara bertahap, menekuni bhavana dengan langkah mantap, pasti akhirnya Anda akan mencapai Pencerahan Sempurna. Demikianlah pemikiran yang seharusnya kita kembangkan dalam menekuni tantrayana, jangan menyatakan selamanya tidak akan Tercerahkan, selamanya tidak akan Memahami Batin dan Menjumpai Buddhata.


Kita mengulas empat kekeliruan sebelum Pencerahan, makna dari tema ini adalah empat macam kekeliruan yang bisa terjadi saat Anda berupaya memahami Buddhata.


Kita kembali mengulas drsta (kapasitas pemahaman dan realisasi). Sebelumnya kita telah mengulasnya, ada maka ada, tidak ada maka tidak ada. Apakah arus Dharma semesta mengabhiseka Anda, ada maka ada, tidak maka tidak. Apabila Dharmapala berada di sekitar Anda, pasti Anda akan timbul anubhava (rasa yang timbul dari pengalaman nyata), saat yidam benar-benar berada di atas usnisa Anda, pasti akan memberikan anubhava kepada Anda, yang dimaksud di sini bukan hanya visualisasi. Saat semua tanda-tanda tersebut timbul, maka inilah yang disebut drsta.


Hari ini mengulas bagaimana mengetahui drsta (kapasitas pemahaman) seseorang menurut pandangan sutrayana dan tantrayana. Pada umumnya sutrayana memang membicarakan drtsa namun cenderung jarang.


慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。